Guru Harus Paham Emosi Siswa dan Situasi yang Mempengaruhi Perilaku - Modul 2 PSE
BERITA DIY - Dalam dunia pendidikan yang dinamis, peran guru tak lagi sekadar menyampaikan materi pelajaran. Guru kini dituntut memiliki kepekaan terhadap kondisi emosional siswa.
Pemahaman terhadap emosi siswa dan konteks yang memengaruhi perilaku mereka menjadi dasar penting dalam pembelajaran abad ke-21.
Inilah semangat utama yang diusung dalam Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 1 pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025.
Modul ini mengajak para guru untuk menelaah lebih dalam pendekatan yang dikenal dengan CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning).
CASEL bukan hanya teori, melainkan panduan aplikatif untuk menciptakan ruang kelas yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat secara emosional dan sosial.
Mengenal Tujuan PSE: Lebih dari Sekadar Promotif
Pembelajaran sosial emosional tidak hadir sebagai upaya sesaat atau reaktif, tetapi sebagai bagian dari program promotif dan preventif.
Dengan kata lain, PSE bertujuan membangun karakter siswa yang tangguh dan adaptif sejak dini, sebelum munculnya masalah perilaku atau sosial yang serius.
Jawaban Soal:
Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program preventif dan promotif.
Jawaban: D. A dan B benar
Fondasi Teoritis: Dari Kecerdasan Emosional Menuju CASEL
Konsep pembelajaran sosial emosional ini berakar dari teori kecerdasan emosional. Artinya, kemampuan memahami dan mengelola emosi menjadi kunci untuk berinteraksi secara positif, membuat keputusan yang bijak, serta membangun relasi yang sehat.
Jawaban Soal:
Pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori...
Jawaban: A. Kecerdasan emosional
Lima Dimensi CASEL: Pilar Kompetensi Sosial Emosional
CASEL membagi kompetensi sosial emosional menjadi lima dimensi utama:
-
Kesadaran Diri (Self-awareness)
Kemampuan mengenali emosi, pikiran, dan nilai pribadi.
Kemampuan memahami emosi, pemikiran, dan nilai termasuk komponen...
Jawaban: B. Kesadaran diri
-
Manajemen Diri (Self-management)
Kemampuan mengatur emosi, pikiran, dan perilaku dalam berbagai situasi.
Adi mengatur emosinya saat menghadapi murid yang menjengkelkan.
Jawaban: B. Manajemen diri
-
Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Memahami perspektif dan empati terhadap orang lain, termasuk dari latar belakang yang berbeda.
Dina berusaha memahami pandangan generasi siswa yang berbeda.
Jawaban: D. Social awareness
-
Keterampilan Sosial (Relationship Skills)
Membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan saling menghormati.
Butet membangun komunikasi positif di kelas.
Jawaban: E. Keterampilan sosial
-
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-making)
Membuat pilihan yang etis, konstruktif, dan penuh tanggung jawab.
Guru mempertimbangkan keputusan yang tidak merugikan siswa.
Jawaban: C. Pengambilan keputusan bertanggung jawab
Guru sebagai Pusat Emosional di Kelas
Lebih dari sekadar fasilitator belajar, guru adalah pengendali suhu emosi kelas. Kemampuan seorang guru dalam menilai situasi emosional siswa, misalnya saat mereka tampak murung, agresif, atau menarik diri, dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Sikap seperti memaksakan kehendak, sulit diajak komunikasi, dan minim empati bukan saja melemahkan koneksi dengan siswa, tetapi juga bertentangan dengan prinsip-prinsip kesadaran sosial dan keterampilan sosial yang ditekankan dalam CASEL.
Jawaban Soal Tambahan:
-
Guru hendaknya memahami emosi siswa, bisa menilai situasi yang dapat mempengaruhi perilaku siswa.
Jawaban: A. Kesadaran diri
-
Pernyataan yang tidak sesuai dengan kriteria pembelajaran sosial emosional adalah...
Jawaban: A. Pembelajaran sosial emosional dilakukan dengan jadwal tertentu
-
Seorang guru yang memaksakan kehendaknya dan sulit diajak komunikasi melanggar dimensi CASEL...
Jawaban: C. Kesadaran sosial dan keterampilan sosial
Satu kekeliruan umum yang masih sering dijumpai adalah menganggap pembelajaran sosial emosional sebagai pelajaran terpisah dengan jam tersendiri. Padahal, justru kekuatan PSE terletak pada integrasinya ke dalam seluruh mata pelajaran dan kehidupan sekolah.
PSE adalah budaya, bukan hanya program. Ini berarti bahwa nilai-nilai seperti empati, pengendalian emosi, dan tanggung jawab sosial tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihidupi oleh seluruh warga sekolah—guru, kepala sekolah, hingga tenaga kependidikan.***
Posting Komentar