ZMedia Purwodadi

Hindari Kebosanan! Terapkan 6 Tips Ini untuk Menjadi Lebih Menarik dalam Percakapan

Table of Contents

Haluan.xyz - Bagi orang yang memiliki kecemasan sosial dan berkarakter introvert, membuka percakapan adalah hal yang sangat menakutkan.

Ketakutan akan respons orang lain dan rasa lelah dalam berinteraksi mewujudkan tembok besar yang membuat mereka menghindari percakapan.

Energi dalam berkomunikasi adalah satu hal, tetapi kemampuan sosial dalam melakukan percakapan merupakan sesuatu yang dapat dilatih.

Terkadang karena tidak terbiasa dalam menghadapi situasi sosial, kecanggungan menjadi hal yang tak terhindarkan.

Otak tidak mampu mengeluarkan kata-kata bahkan menyusun kalimat sederhana. Akhirnya, keheningan pun tercipta.

Sebenarnya bagaimana cara melakukan percakapan ringan yang menarik dan tidak garing?

Umumnya orang memandang percakapan ringan sebagai hal yang acak bahkan tidak penting, sehingga mereka menghindari untuk melakukan basa-basi.

Namun, ini bukan sekadar saling bertukar kata tanpa makna saja. Memulai percakapan kecil membuat kita membangun hubungan sosial dan merasa menjadi manusia seutuhnya.

Maka dari itu, melansir informasi dari kanal Youtube Jamie Social, mari mengetahui enam tips umum agar Anda mampu memulai percakapan dengan menarik dan anti garing!

Jebakan pikiran negatif sebelum memulai percakapan

Apakah Anda sering kehilangan kata-kata saat hendak memulai percakapan? Ini terjadi karena pikiran negatif yang memfilter topik pembicaraan.

Anda tentu memiliki komentar terhadap lawan bicara, baik itu secara penampilan atau kepribadiannya.

Namun, ketika hendak menyampaikannya, pikiran negatif akan menghalangi sehingga komentar tersebut tidak keluar.

Memahami akar masalah dalam memulai percakapan ini akan membantu Anda untuk berkembang dalam membangun hubungan sosial.

Prinsip tiga detik untuk singkirkan overthinking

Usaha untuk menyampaikan sesuatu dengan sempurna, justru membuat Anda kehilangan momen untuk menyampaikan sesuatu.

Maka dari itu, terapkan prinsip tiga detik, di mana Anda hanya perlu mengatakan apa pun yang terlintas dalam pikiran dalam tiga detik.

Bukan berarti asal bicara, ini adalah cara agar Anda lebih terbuka dan jujur tentang apa yang ada dalam pikiran.

Rasa ingin tahu adalah kunci percakapan

Cara terampuh agar Anda tetap menarik dalam sebuah percakapan adalah terus menunjukkan keingintahuan terhadap orang lain secara tulus.

Orang yang pandai berkomunikasi adalah mereka yang tertarik terhadap lawan bicaranya.

Rasa ingin tahu akan menghilangkan rasa cemas dalam memulai percakapan, sebab Anda menjadi lebih fokus untuk mengenal lawan bicara secara tulus.

Coba gali lebih dalam

Setelah Anda mampu menumbuhkan rasa ingin tahu yang tulus pada lawan bicara, sekarang coba gali lebih dalam.

Caranya adalah dengan menggunakan pertanyaan lanjutan. Alih-alih berpindah topik dengan cepat, terapkan pertanyaan lanjutan untuk mengembangkan percakapan yang mendalam.

Tidak perlu bingung, Anda cukup mendengarkan, mengidentifikasi, dan menggali informasi dari apa yang disampaikan oleh lawan bicara Anda.

Jika mulai kehilangan arah percakapan

Meski dengan teknik dan tips yang ada, Anda bisa saja kehilangan arah dan tidak tahu hendak melanjutkan percakapan ke mana lagi.

Namun, jika Anda ingin tetap membuat percakapan mengalir, cobalah memperhatikan lingkungan sekitar dan komentari.

Maka dari itu, tidak perlu panik ketika kehilangan arah percakapan dan mulai terdengar membosankan.

Jujur pada diri sendiri

Cara tercepat untuk membuat percakapan Anda lebih dalam dan menarik, cobalah untuk mengungkapkan diri Anda dengan jujur.

Saat Anda berbagi sesuatu dengan tulus tentang diri sendiri, Anda akan menciptakan celah bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Demikian, ingat bahwa melakukan percakapan merupakan kemampuan sosial yang perlu diasah.

Bukan berarti seorang introvert tidak mampu melakukannya sama sekali, tetapi ini adalah kemauan untuk jujur dan tulus mendengarkan orang lain.

Bagaimana? Apakah Anda sudah memiliki ide dan gambaran agar tampil lebih menarik dalam sebuah percakapan?

Posting Komentar