ZMedia Purwodadi

Resmi! Persebaya Surabaya Sambut Dua Pemain Dribble Terbaik Liga 1, Investasi Rp 10 Miliar

Table of Contents

Haluan.xyz — Persebaya Surabaya resmi memiliki dua raja dribble Liga 1 yang siap mengacak-acak pertahanan lawan musim depan. Mereka adalah Bruno Moreira dan Gali Freitas, duet gelandang lincah dengan statistik dribble tertinggi musim lalu.

Bruno Moreira sudah jadi ikon di lini tengah Green Force sejak musim 2021/2022. Ia sempat berpetualang ke Yunani sebelum kembali memperkuat Persebaya Surabaya di musim 2023/2024 dan 2024/2025.

Sementara itu, Gali Freitas adalah rekrutan anyar dari PSIS Semarang yang terdegradasi ke Liga 2. Pemain Timnas Timor Leste ini didatangkan khusus untuk memperkuat Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia 2025/2026.

Duet ini diyakini akan menjadi senjata utama sang pelatih baru, Eduardo Perez Moran, dalam membangun tim dengan gaya bermain atraktif. Dribble mereka bisa menjadi pembeda dalam membongkar pertahanan lawan yang rapat.

Statistik musim lalu menunjukkan Bruno Moreira dan Gali Freitas adalah dua gelandang dengan rata-rata dribble terbanyak per laga.

Bruno mencatat 5,4 dribble per pertandingan dengan tingkat keberhasilan 84%, sedangkan Gali mencatat 5,6 dribble per laga dengan akurasi 73%.

Catatan ini membuat keduanya menjadi pemain dengan dribble tersukses di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Fakta ini tentu membanggakan untuk Persebaya Surabaya yang kini punya lini tengah paling eksplosif di liga.

Tak hanya itu, nilai pasar kedua pemain ini pun sangat tinggi jika ditotal. Bruno Moreira punya harga pasaran Rp 6,52 miliar, sedangkan Gali Freitas senilai Rp 3,48 miliar.

Total keduanya mencapai Rp 10 miliar, menjadikan mereka duet dribbler termahal di kompetisi. Ini menunjukkan Persebaya Surabaya serius membangun skuad tangguh untuk musim depan.

Bruno Moreira tampil konsisten musim lalu bersama Persebaya Surabaya dengan total 31 laga dan 2.736 menit bermain. Ia mencetak 10 gol dari total 55 tembakan, dengan kontribusi 3 assist dan 39 keypass.

Ia juga kerap dilanggar karena sulit dihentikan lawan, terbukti dengan 60 pelanggaran yang diterimanya. Meski agresif, ia juga cukup keras dengan 45 pelanggaran dan 8 kartu kuning, bahkan 1 kartu merah.

Gali Freitas juga tampil mengesankan bersama PSIS Semarang musim lalu. Meski hanya mencetak 1 gol dari 29 laga, kontribusinya terlihat dari total 67 tembakan dan 22 keypass.

Ia punya xG sebesar 3,42 dan menyumbang 2 assist selama 2.206 menit bermain. Sebanyak 48 kali ia dilanggar, menunjukkan dribble-nya merepotkan lawan.

Dengan kombinasi gaya eksplosif Bruno dan kreativitas Gali, Persebaya Surabaya akan sangat dinamis di lini tengah. Duet ini cocok dengan filosofi bermain cepat ala Eduardo Perez Moran.

Eduardo dikenal sebagai pelatih yang menyukai permainan agresif dan menyerang. Ia bisa menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi dua dribbler elit yang kini dimiliki Persebaya Surabaya.

Kehadiran mereka juga memberi harapan baru bagi fans Green Force yang ingin melihat tim kesayangan kembali ke papan atas.

Dengan tambahan amunisi tajam dan pelatih baru, Persebaya Surabaya berpotensi menjadi kuda hitam musim depan.

Dari segi statistik, kedua pemain memiliki kemampuan individu yang menonjol. Namun kombinasi mereka di bawah arahan Eduardo bisa membawa dimensi baru dalam permainan Persebaya Surabaya.

Pemain seperti Bruno dan Gali tidak hanya bagus secara individu, tapi juga bisa menciptakan ruang bagi striker dan winger. Dribble mereka bisa memancing pressing lawan dan membuka peluang di area sepertiga akhir.

Tak berlebihan jika banyak yang menantikan penampilan Persebaya Surabaya musim depan. Duet dua raja dribble ini sangat layak menjadi sorotan utama.

Fans Persebaya Surabaya tentu berharap Gali Freitas bisa langsung nyetel dengan permainan tim. Apalagi dengan Bruno Moreira yang sudah memahami atmosfer dan tekanan di Surabaya.

Dengan skuad yang semakin matang dan kombinasi pemain muda-berpengalaman, Persebaya Surabaya siap menantang dominasi klub-klub besar.

Mereka bukan sekadar tim kuda hitam, tapi calon penantang serius di bawah pelatih berpengalaman.

Musim depan akan jadi panggung pembuktian bagi duet Rp 10 miliar ini. Apakah mereka mampu menari di atas lapangan dan membawa Persebaya Surabaya kembali ke jalur juara?

Kita tunggu saja gebrakan Persebaya Surabaya bersama Eduardo Perez Moran dan duet dribbler maut mereka. Satu yang pasti, Liga 1 akan makin panas dan seru!

Posting Komentar