Temukan Penyebab dan 10 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Anda Ketahui

Haluan.xyz , Jakarta - Dilansir dari Healthline , sistem imun berfungsi dengan sangat penting untuk menjaga kesehatan dengan melawan patogen asing seperti virus dan bakteri. Namun, dalam beberapa keadaan, sistem ini dapat mengalami gangguan dan salah menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Fenomena ini disebut sebagai penyakit autoimun .
Pada umumnya, sistem imun dapat mengenali perbedaan antara sel asing dan sel tubuh sendiri. Namun, pada penyakit autoimun, sistem ini hilang kemampuannya untuk membedakan, sehingga memproduksi protein yang dikenal sebagai autoantibodi untuk menyerang jaringan sehat dalam tubuh.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti dari gangguan autoimun masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, terdapat beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan peluang seseorang mengalaminya:
1. Genetik: Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun dapat meningkatkan kerentanan individu.
2. Faktor Lingkungan: Paparan terhadap zat tertentu di lingkungan, seperti infeksi, bahan kimia, atau sinar matahari, dapat memicu kemunculan penyakit autoimun pada individu yang rentan.
3. Jenis Kelamin: Wanita memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit autoimun, yang diduga berkaitan dengan faktor hormonal.
4. Infeksi: Beberapa penyakit autoimun dapat dipicu atau diperparah oleh infeksi tertentu.
Jenis Penyakit Autoimun
Berdasarkan WebMD , ada lebih dari 80 jenis penyakit autoimun yang berbeda, masing-masing memiliki target serangan dan gejala yang khas. Berikut adalah beberapa tipe penyakit autoimun yang paling umum dijumpai.
1. Artritis Reumatoid ( Rheumatoid Arthritis - RA )
Sistem imun tubuh menyerang lapisan dalam sendi (sinovium), yang menyebabkan peradangan jangka panjang. Hal ini mengakibatkan gejala seperti rasa sakit yang intens, pembengkakan, dan kekakuan pada persendian yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur sendi.
2. Lupus ( Systemic Lupus Erythematosus - SLE )
Lupus merupakan penyakit autoimun sistemik yang dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh. Bagian yang biasanya diserang antara lain kulit, sendi, ginjal, jantung, dan otak. Gejala yang kerap muncul antara lain kelelahan yang parah, nyeri pada sendi, dan ruam kulit, termasuk ruam berbentuk kupu-kupu di area wajah.
3. Sklerosis Ganda ( Multiple Sclerosis - MS )
Dalam kondisi ini, sistem imun menyerang selubung mielin, yang merupakan lapisan pelindung serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan ini mengganggu komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya, yang mengakibatkan gejala seperti mati rasa, kelemahan otot, dan masalah keseimbangan.
4. Diabetes Tipe 1
Sistem kekebalan tubuh secara keliru merusak sel-sel beta yang terdapat di pankreas, yaitu sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak lagi mampu mengatur kadar gula dalam darah, sehingga pasien memerlukan suntikan insulin dari luar selama hidupnya.
5. Penyakit Radang Usus ( Inflammatory Bowel Disease - IBD )
Istilah ini merujuk pada peradangan kronis yang terjadi di saluran pencernaan. Ini mencakup Penyakit Crohn (yang dapat terjadi di seluruh saluran pencernaan) dan Kolitis Ulserativa (yang hanya memengaruhi usus besar), keduanya dapat menimbulkan gejala seperti nyeri perut hebat, diare yang berdarah, dan penurunan berat badan.
6. Penyakit Seliak ( Celiac Disease )
Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi gluten (sejenis protein yang terdapat dalam gandum). Sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan menyerang dan merusak vili, yaitu tonjolan kecil pada lapisan usus kecil yang berfungsi untuk menyerap nutrisi, sehingga menyebabkan masalah pencernaan dan kekurangan gizi.
7. Psoriasis dan Artritis Psoriatik
Sistem imun mempercepat proses pertumbuhan sel kulit, yang mengakibatkan penumpukan sel-sel mati yang membentuk bercak tebal, merah, dan bersisik. Di beberapa kasus, peradangan dapat meluas ke sendi, kondisi ini disebut Artritis Psoriatik.
8. Penyakit Graves
Sistem imun memproduksi antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk beraktivitas secara berlebihan. Hal ini mengakibatkan produksi hormon tiroid berlebihan (hipertiroidisme), dengan gejala antara lain detak jantung yang cepat, penurunan berat badan, dan mata yang menonjol.
9. Tiroiditis Hashimoto
Berbeda dengan Graves , pada Hashimoto , sistem imun menyerang dan secara perlahan merusak jaringan kelenjar tiroid. Kerusakan ini mengurangi kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon (hipotiroidisme), yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan, peningkatan berat badan, dan kerontokan rambut.
10. Sindrom Sjögren
Kondisi ini secara khusus menargetkan kelenjar yang menghasilkan kelembapan, terutama kelenjar air mata dan air liur. Gejala utama yang dialami adalah mata dan mulut yang sangat kering, tetapi juga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit, rasa lelah, dan nyeri sendi.
Kemiripan gejala di antara berbagai penyakit autoimun menjadi salah satu rintangan utama dalam proses diagnosis. Pemeriksaan darah dapat membantu dalam diagnosis dengan cara mendeteksi keberadaan autoantibodi.
Tujuan utama perawatannya adalah memberikan medikasi yang mampu mengurangi reaksi imun yang berlebihan serta menurunkan angka peradangan di dalam tubuh. Untuk menemukan dokter spesialis, berbagai platform digital bisa dimanfaatkan untuk mencari tenaga medis sesuai dengan lokasi.
Posting Komentar