ZMedia Purwodadi

Tiga Tokoh Kunci Iran Tewas dalam Serangan Israel: Sasaran Utama Operasi Rising Lion

Table of Contents
Gambar terkait TIGA Sosok Penting Iran Tewas dalam Serangan Israel,Sudah jadi Target Operasi Rising Lion Israel (dari Bing)

Haluan.xyz - Tiga sosok penting Iran dilaporkan tewas akibat serangan yang dilancarkan Israel pada JUmat (13/6/2025) pagi .

Dua sosok tersebut yakni Panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dan ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi

Tentu saja itu menjadi pukulan telak bagi Iran yang sejauh ini memang mandiri sebagai negara. Dan tewasnya Hossein Salami bisa saja meicu balasan oleh Iran.

Dilansir media Iran Mehrnews beberapa menit yang lalu bahwa disebutkan soal Hossein Salami yang tewas dari serangan

Media Israel Jerussalem Post juga mengonfirmasi tewasnya Mayor Jenderal Hossein Salami dalam operasi yang dinamakan "Operasi Rising Lion Israel" itu.

IRGC adalah adalah  angkatan bersenjata terkuat Iran saat ini.

TV pemerintah Iran juga mengumumkan ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi juga tewas dalam serangan Israel.

Israel mengklaim puluhan pesawat tempurnya menyerang puluhan target militer dan situs nuklir Iran.

Namun Iran membantah bahwa yang diserang adalah pemukiman penduduk di Teheran.

Dari foto-foto Associated Press yang dipublikasikan pagi ini tampak sejumlah mobil hancur di dekat apartemen akibat serangan Israel.

Militer Israel IDF mengonfirmasi bahwa alasan serangan itu adalah untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

"Senjata pemusnah massal di tangan rezim Iran merupakan ancaman eksistensial bagi Negara Israel dan dunia yang lebih luas," kata militer.

Jafar Miadfar, kepala organisasi darurat Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Mehr bahwa gambar bus darurat yang dipublikasikan di media sosial menunjukkan kehadiran unit ini di tempat kejadian.

"Dan kendaraan darurat dikirim ke tempat kejadian jika diperlukan."

Penerbangan masuk dari Bandara Imam Khomeini (RA) ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sementara media Times of Israel memberitakan wilayah udara Israel saat ini ditutup.

Update serangan Israel ke Iran :

Israel menargetkan situs nuklir Iran: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menargetkan fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz dan program rudal balistik negara itu, serta ilmuwan dan pejabat nuklir tinggi.

Kepala Garda Revolusi Iran seperti dilaporkan televisi pemerintah Iran hanya memberikan sedikit rincian lain tentang apa yang terjadi pada Jenderal Hossein Salam. Garda Revolusi Iran, yang dibentuk setelah Revolusi Islam 1979, adalah salah satu pusat kekuatan utama dalam teokrasi negara tersebut.

Ketegangan meningkat dalam program nuklir Iran: Dewan Gubernur di Badan Tenaga Atom Internasional mengecam negara itu untuk pertama kalinya dalam 20 tahun pada hari Kamis setelah menolak bekerja sama dengan inspektur.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Israel mengambil "tindakan sepihak terhadap Iran," memperingatkan Iran agar tidak menyerang pasukan AS sebagai balasan.

Dalam beberapa hari terakhir, AS mulai menarik beberapa diplomat dari ibu kota Irak dan menawarkan evakuasi sukarela bagi keluarga pasukan AS di Timur Tengah yang lebih luas.

Televisi pemerintah Iran telah membubuhkan pita hitam di sudut siarannya, yang menunjukkan serangan itu cukup signifikan hingga memicu duka cita publik.

Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, mengutip seorang pejabat anonim yang mengatakan Iran akan menawarkan tanggapan 'tegas' terhadap serangan Israel.

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, pesaing berat dan kritikus Netanyahu, telah memberikan "dukungan penuh" untuk operasi melawan Iran.

Kementerian transportasi Irak mengumumkan “penutupan sementara wilayah udara Irak” dan penangguhan penuh lalu lintas udara.

Sementara itu, otoritas bandara Israel mengatakan bandara internasional Ben-Gurion, bandara utama negara itu, telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pemerintah Australia mengutuk serangan tersebut pada hari Jumat.  Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan dia “khawatir dengan eskalasi” antara Israel dan Iran, yang menurutnya berisiko semakin mengganggu stabilitas kawasan yang sudah bergejolak.

Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon mengatakan serangan itu merupakan "kekhawatiran besar" bagi pemerintahannya dan "berpotensi menimbulkan bencana" bagi Timur Tengah. "Risiko salah perhitungan tinggi," katanya.

Target Israel

Jumat (13/6/2025) pagi Israel melepaskan sejumlah tembakan lewat pesawat mereka ke ibu kota Iran, Teheran.

Tembakan tersebut menciptakan ledakan yang menghancurkan. Sementara di kota Israel sirine meraung-raung. Itu adalah pertanda untuk bersiaga

Karena bisa jadi Iran akan melakukan serangan balik. Serangan Israle dengan mengerahkan puluhan pesawat itu jelas saja mengejutkan.

Tidak ada pemberitahuan lewat friksi yang terjadi atar kedua negara baru-baru ini. Namun, tiba-tiba sudah ada serangan.

Ternyata inilah alasan Israel menyerang Iran dengan memborbardir sejumlah targetnya

Seperti diberitakan puluhan pesawat Israel dikerahkan untuk menyerang Teheran, Ibu Kota Iran, pada Jumat (13/6/2025) dini hari atau pagi waktu Indonesia barat.

Media Israel The Jerussalem Post mengatakan ini adalah gelombang serangan awal yang menargetkan puluhan target militer dan situs nuklir Iran.

Sirene peringatan meraung-raung di Israel.

Sirine itu dibunyikan untuk membuat masyarakat siap menghadapi kemungkinan serangan balik rudal balistik Iran terhadap Israel.

Iran memang belum menembakkan rudal balistik tetapi media itu menyatakan Iran memiliki ribuan rudal.

Sementara media Times of Israel memberitakan wilayah udara Israel saat ini ditutup.

Belum ada penjelasan dari pihak berwenang Iran soal serangan udara itu.

Militer Israel/IDF mengonfirmasi bahwa alasan serangan itu adalah untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

"Senjata pemusnah massal di tangan rezim Iran merupakan ancaman eksistensial bagi Negara Israel dan dunia yang lebih luas," kata IDF.

Menurut IDF, Iran memiliki cukup uranium untuk dijadikan senjata nuklir, untuk 15 senjata nuklir dalam beberapa hari.

Sumber pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa berlindung di bawah tidak lagi dianggap sebagai perlindungan yang memadai jika terjadi serangan rudal Iran.

"Ruang yang paling terlindungi adalah ruang keamanan yang diperkuat (Mamad) atau tempat perlindungan yang ditunjuk (sejenis bunker)," kata sumber tersebut.

Komando Front Dalam Negeri IDF telah membuka beberapa garasi parkir bawah tanah untuk dijadikan zona aman sementara di tengah peningkatan kewaspadaan.

Dalam upaya membenarkan serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, Brigjen IDF Effie Defrin mencatat bahwa Republik Islam menyerang negara Yahudi itu dua kali, pada April 2024 dan Oktober 2024.

Ia juga mengatakan bahwa Iran adalah pemimpin kelompok proksi yang telah melakukan semua serangan terhadap Israel selama perang, termasuk invasi besar-besaran Hamas pada 7 Oktober 2023 dan ribuan serangan Hizbullah terhadap Israel dari Oktober 2023 - November 2024.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memulai rapat kabinet keamanan.

Target IDF juga mencakup komandan, pangkalan, dan situs nuklir, meskipun tujuan utamanya adalah situs nuklir.

Lebih lanjut, IDF mengatakan dalam 20 menit terakhir, Iran dikejutkan dan mereka diserang di tempat-tempat yang tidak mereka duga.

Pejabat Israel dipindahkan ke lokasi yang aman menyusul upaya pembunuhan terhadap pejabat senior Iran.

Israel telah melakukan koordinasi yang kuat dengan AS, tetapi pejabat militer Israel menolak untuk mengatakan apakah Amerika telah melakukan pra-pembaruan atau sepenuhnya terkoordinasi dalam serangan saat ini.

Hal ini muncul beberapa jam setelah Washington tampaknya mengisyaratkan bahwa mereka mungkin tidak terlibat atau menyetujuinya.

Ada pula kemungkinan bahwa penempatan angkatan laut Israel di wilayah Yaman dan Iran dapat memiliki implikasi militer, meskipun IDF tidak menjelaskannya secara rinci.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan mengadakan rapat kabinet menyusul serangan tersebut.

"Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut," kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam sebuah pernyataan.

"Presiden Trump dan pemerintahannya telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan kami dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS."

Laporan beragam mengatakan ada kemungkinan Israel telah menargetkan kepala staf Korps Garda Revolusi Islam.(*)

Posting Komentar