ZMedia Purwodadi

Dulu Nelayan, Kini Glensky Bahagia di Sekolah Rakyat

Table of Contents
Featured Image

Kehidupan Glensky: Dari Pengemudi Perahu ke Siswa Sekolah Rakyat

Muhammad Glensky, seorang anak berusia 13 tahun, dulu terbiasa menggenggam dayung setiap hari. Ia membantu pamannya menyeberangkan penumpang di sungai kawasan Jakarta Utara. Tidak ada seragam sekolah atau waktu istirahat. Hanya air sungai yang terus mengalir menemani tubuh kecilnya yang berdiri di ujung perahu, menantang arus dan panas matahari.

“Dapat dua puluh atau paling besar tiga puluh,” katanya saat berbicara dengan IDN Times di Gedung Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025).

Kini, Glensky tidak lagi memegang dayung. Buku menjadi gantinya. Ia tampak memeluk buku itu dan mengenakan seragam baru. Senyumnya mengembang saat melangkah masuk ke asrama sekolah rakyat bersama temannya.

Glensky Menjadi Kenek di Perahu

Glensky bukanlah anak yang putus sekolah, tetapi nasib memaksanya untuk menunda waktunya. Ia sempat tidak naik kelas di SMP karena lebih sering membantu keluarga daripada duduk di bangku kelas.

“Saya bantu saudara. Kan saudara punya perahu, saya yang nahan-nahan perahunya gitu,” kata dia.

Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat

Tangan Glensky yang biasa memegang dayung kini memegang buku, pena, dan secercah harapan baru. Pada hari pertama memasuki asrama sekolah rakyat, senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Matanya berbinar saat membuka tas baru berisi perlengkapan sekolah seperti seragam, tas, dan sepatu yang diberikan secara gratis.

Dia mengatakan bahwa tidak ada rencana masuk sekolah rakyat, tetapi tiba-tiba ada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang datang menjelaskan tentang sekolah rakyat.

“Gak nyangka sih. Dulu itu karena tiba-tiba ada orang datang, bilang, ‘Mau sekolah rakyat gak?’ Katanya gratis, semua dikasih. Ya, udah, saya mau.”

Bercita-Cita Jadi Pemain Bola

Di balik tubuh kecil dan tutur sederhana, Glensky menyimpan cita-cita besar. Dia ingin menjadi seorang pemain sepak bola.

“Bermain bola sih,” jawabnya cepat saat ditanya soal cita-citanya.

Uji Coba Sekolah Gratis Selama Dua Hari

Glensky merupakan salah satu dari 75 siswa sekolah rakyat yang merajut mimpi yang tertunda karena biaya. Puluhan siswa tersenyum mulai merasakan pengalaman sekolah berasrama meski hanya simulasi selama dua hari.

Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan uji coba pelaksanaan sekolah rakyat di dua lokasi, yaitu Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, pada Rabu (9/7/2025). Simulasi ini dilakukan sebelum para murid mulai masuk sekolah pada 14 Juli 2025.

Kegiatan simulasi ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 9 hingga 10 Juli 2025. Para siswa akan menjalani uji coba pembelajaran dan menginap di asrama yang telah disediakan.

“Jadi hari ini kita melakukan simulasi untuk penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan selama 24 jam penuh,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Sentra Handayani Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur.

Gus Ipul meminta para orangtua untuk mempercayakan anak-anak mereka di sekolah rakyat. Sebab, segala keperluan dan kebutuhan mereka, seperti tempat tinggal maupun makanan, disediakan oleh pemerintah.

Posting Komentar