Gaji Tentara Bayaran Rusia Capai Puluhan Juta? Ini Perhitungan Berdasarkan Kisah Satria Kumbara

Rekrutmen Tentara Bayaran di Rusia dan Gaji yang Ditawarkan
Pemerintah Rusia telah membuka jalur rekrutmen bagi warga negara asing untuk bergabung sebagai tentara bayaran sejak pertengahan 2022. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk menambah kekuatan tempur dalam menghadapi tekanan medan perang pasca konflik antara Rusia dan Ukraina. Proses rekrutmen dilakukan melalui pusat-pusat pendaftaran militer di kota-kota besar Rusia, dengan seleksi yang melibatkan tes medis dan latar belakang.
Gaji yang Diberikan kepada Tentara Bayaran
Gaji yang ditawarkan oleh pemerintah Rusia kepada tentara bayaran cukup menarik. Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, gaji dasar yang diberikan berkisar antara 2.000 hingga 3.000 dolar AS per bulan. Selain itu, terdapat bonus tambahan seperti tunjangan medan perang dan insentif lainnya. Misalnya, Satria Kumbara, mantan Marinir TNI AL yang kini menjadi tentara bayaran di Rusia, dikabarkan menerima gaji dasar sebesar 2.000 dolar AS atau setara Rp 32,5 juta per bulan.
Selain gaji pokok, pemerintah Rusia juga menawarkan bonus tanda tangan kontrak. Beberapa wilayah federasi Rusia bahkan menawarkan insentif awal senilai 1,9 juta rubel (sekitar 21.800 dolar AS) di Moskow, serta tunjangan hingga 4 juta rubel di wilayah Chelyabinsk dan Samara. Tunjangan ini diberikan sebagai biaya awal kesediaan bergabung di medan tempur dan dapat dibayarkan secara bertahap atau langsung.
Dengan kombinasi gaji dasar, tunjangan perang, dan bonus kontrak, pendapatan tentara asing Rusia seperti Satria Kumbara bisa mencapai kisaran Rp 300–600 juta per tahun. Jumlah ini menjadikan gaji tentara kontrak Rusia masuk dalam 10–15 persen penghasilan tertinggi di negara tersebut, melebihi gaji pekerja sipil, buruh pabrik, dan beberapa PNS setempat.
Akses Kewarganegaraan dan Risiko yang Diambil
Selain gaji yang menarik, pemerintah Rusia juga menawarkan akses cepat ke status kewarganegaraan bagi para tentara asing. Dalam kasus Satria Kumbara, proses ini sedang berlangsung. Kebijakan ini tertuang dalam dekrit Presiden Vladimir Putin sejak September 2022, yang mempercepat naturalisasi bagi prajurit asing.
Namun, keuntungan besar ini datang dengan risiko tinggi. Bertugas di garis depan medan tempur Ukraina berarti nyawa selalu di ujung tanduk, dan kompensasi yang diterima tidak sebanding jika nyawa menjadi taruhan utama.
Siapa Satria Kumbara?
Satria Arta Kumbara menjadi viral setelah unggahan dari akun TikTok @zstorm689. Dalam profil akun tersebut, disebutkan bahwa ia adalah mantan Marinir Indonesia yang ikut dalam operasi militer khusus Rusia. Foto-foto yang diunggah menunjukkan Satria menggunakan seragam militer dan baret ungu, yang merupakan ciri khas Marinir TNI AL.
Usut punya usut, Satria Arta Kumbara adalah mantan anggota Marinir TNI AL yang dipecat karena melakukan desersi. Ia meninggalkan tugas tanpa izin sejak 13 Juni 2022 hingga sekarang. Terbaru, Satria kembali menjadi sorotan setelah mengunggah video pernyataan di akun TikToknya, meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke Indonesia. Namun, Kementerian Hukum menyatakan bahwa status kewarganegaraannya sebagai WNI telah dicabut, sesuai aturan karena ia bergabung dengan militer Rusia tanpa seizin Presiden.
Posting Komentar