ZMedia Purwodadi

Indeks Bisnis-27 Naik Dipengaruhi Saham ANTM, BBRI, dan SCMA

Table of Contents
Featured Image

Indeks Bisnis-27 Menguat di Awal Perdagangan, Saham-saham Ini Jadi Pendorong Utama

Pada perdagangan hari ini, Indeks Bisnis-27 mengalami penguatan yang signifikan. Beberapa saham dalam indeks tersebut seperti ANTM, BBRI, dan SCMAi turut berkontribusi dalam memperkuat laju indeks ke zona hijau. Berdasarkan data dari Bursa pada pukul 09.36 WIB, indeks yang merupakan hasil kerja sama antara Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka pada level 490,63 atau terapresiasi sebesar 1,17%. Pada pembukaan perdagangan, sebanyak 18 saham menguat, 7 melemah, dan 2 saham stagnan.

Penguatan indeks dipimpin oleh saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) yang naik sebesar 3,82% ke Rp163. Diikuti oleh saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang menguat 3,77% ke Rp3.030 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menguat 3,26% ke Rp3.800. Selain itu, beberapa saham lain juga mengalami penguatan, yaitu:

  • PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) naik 2,33% ke Rp880
  • PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menguat 1,73% ke Rp1.175
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 1,70% ke Rp4.790
  • PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) naik 1,67% ke Rp2.430
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menguat 1,53% ke Rp2.650

Sementara itu, pelemahan indeks didominasi oleh saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang terkoreksi 1,66% ke Rp10.350. Diikuti oleh saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang melemah 0,84% ke Rp2.350, saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) melemah 0,66% ke Rp1.500, dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 0,64% ke Rp4.690.

Hanya dua saham yang stagnan, yaitu PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA).

Antisipasi Sentimen Positif dari IPO

Sebelumnya, Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, menyatakan bahwa semarak penawaran umum saham (IPO) pada pekan ini berpotensi memberikan sentimen positif di tengah kondisi pasar yang cukup lesu. Beberapa calon emiten yang akan melantai di BEI pekan ini antara lain PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT).

Namun, ia menilai bahwa secara historis, dampak dari IPO biasanya bersifat sektoral dan tidak cukup kuat untuk mendorong kinerja IHSG secara keseluruhan. “Kecuali euforia tersebut dibarengi dengan akumulasi signifikan di sektor utama seperti perbankan, konsumer, dan komoditas besar, sehingga potensi pengaruh ke indeks baru bisa lebih terasa luas,” ujarnya.

Dua Sisi dari Gelombang IPO

Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai bahwa gelombang IPO memiliki dua sisi koin. Pertama, IPO dari calon emiten seperti CDIA dan COIN berpotensi menarik likuiditas jangka pendek dan membuat IHSG cenderung sideways karena dana investor ritel terserap ke aksi tersebut. Namun, antusiasme ritel terhadap IPO juga bisa menciptakan sentimen positif jangka pendek, terutama jika terjadi kelebihan permintaan.

“Euforianya bisa tertahan jika investor mulai wait and see jelang keputusan tarif AS pada 9 Juli,” tutur Sukarno.

Potensi Volatilitas Jangka Pendek

Baik Ekky maupun Sukarno sepakat bahwa tenggat waktu tarif resiprokal AS pada 9 Juli mendatang bisa menjadi sumber volatilitas jangka pendek bagi IHSG. Jika AS resmi menaikkan tarif ke Indonesia, hal ini berisiko memperburuk sentimen dan mendorong keluarnya dana asing dari pasar domestik.

“Investor asing kemungkinan akan bersikap lebih hati-hati dan menunggu kepastian arah kebijakan dari tarif Trump sebelum kembali aktif di pasar ekuitas domestik,” ucap Ekky.

Posting Komentar