Kondisi Istri Arya Daru Pasca Kematian Suami di Kos, Kakak: Sangat Lelah

Kondisi Meta Ayu Puspitantri Setelah Kematian Suaminya
Kondisi Meta Ayu Puspitantri, istri dari Arya Daru Pangayunan (39 tahun), kini menjadi sorotan setelah suaminya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kejadian ini terjadi minggu lalu dan menimbulkan banyak pertanyaan serta kekhawatiran.
Meta Ayu sempat kesulitan menghubungi Arya Daru sebelum kejadian tersebut. Ia bahkan menelpon penjaga kos, Siswanto, untuk mengecek keberadaan suaminya. Siswanto beberapa kali mondar-mandir di depan kamar Arya Daru, namun tidak ada respons. Rekaman CCTV yang menunjukkan tindakan Siswanto itu viral di media sosial, memicu perhatian publik terhadap kasus ini.
Sebelumnya, Meta Ayu dan Siswanto sudah diminta keterangannya oleh pihak berwajib. Saat ini, kondisi Meta Ayu sangat terpukul. Kakaknya, Meta Bagus, mengungkapkan bahwa sang adik mengalami kelelahan emosional yang luar biasa. “Lelah yang amat sangat,” kata Meta Bagus saat ditemui di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meta Bagus juga menyampaikan bahwa hubungan antara Meta Ayu dan Arya Daru sangat intim. Mereka memiliki kebiasaan video call setiap hari, baik saat bangun tidur maupun sebelum tidur. Namun, pada malam sebelum kejadian, panggilan video itu tidak terjadi. Hal ini membuat Meta Ayu merasa ada yang tidak beres.
Selain itu, Arya Daru sempat pergi berbelanja di Mall Grand Indonesia dan mengantre taksi sebelum meninggal. Dalam komunikasi terakhirnya dengan Meta Ayu, ia menyampaikan keluhan karena tidak memiliki kendaraan pribadi. “Wah enak ya kalau masih ada mobil bisa langsung pulang, gak perlu antre taksi,” katanya.
Penjualan kendaraan merupakan bagian dari persiapan mereka untuk pindah ke Finlandia. Keluarga mengungkapkan bahwa mereka hampir 100 persen siap pindah ke Helsinki karena Arya Daru mendapat penugasan diplomatik di KBRI Helsinki. “Kalau menyisakan kendaraan di sini nggak ada yang pake. Makanya sama almarhum dijual semua,” jelas Meta Bagus.
Kondisi Anak-anak Arya Daru
Anak-anak Arya Daru telah dikeluarkan dari sekolah untuk ikut dalam penempatan tugas ayahnya ke luar negeri. “Sekarang anak-anak enggak ada sekolah, sudah keluar. Iya (mau ikut ke Helsinki), sudah persiapan pindah,” tambah Meta Bagus.
Proses penyelidikan oleh polisi masih berlangsung, dan keluarga belum menerima informasi resmi mengenai hasilnya. “Sampai sejauh ini keluarga itu juga menunggu hasil rilisnya seperti apa,” kata Meta Bagus. Ia menegaskan bahwa keluarga menghormati proses yang sedang berlangsung.
Muhsin Syihab, seorang jurnalis, berharap semua pihak turut mengawal kasus ini. “Kami menyerahkan proses penyelidikan ini kepada yang berwajib,” ujarnya. Ia juga mengajak masyarakat dan media untuk ikut berpartisipasi dalam mengawasi perkembangan kasus ini.
Tagar #JusticeForDaru
Di sisi lain, tagar #JusticeForDaru muncul di media sosial, diinisiasi oleh rekan-rekan SMA Arya Daru di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan SMA Daru yang peduli dan ikut mengawasi kasus ini. “Sangat berterima kasih sekali kepada teman-teman almarhum,” kata Meta Bagus.
Meskipun teman-teman Arya Daru meyakini bahwa ia adalah korban pembunuhan, Meta Bagus menekankan bahwa keluarga masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. “Kembali lagi, ini kan proses penyelidikan yang belum selesai. Nah, kami dari keluarga juga mengikuti proses penyelidikan kegiatan dari pihak yang berwajib,” jelasnya.
Arya Daru ditemukan meninggal dunia pada Selasa (8/7/2025) pagi, di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Kondisinya mengenaskan, kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut. Meski demikian, polisi menyatakan tidak ada tanda kekerasan maupun barang yang hilang dari lokasi kejadian. Hasil olah TKP menunjukkan sidik jari Arya Daru ada di lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada campur tangan pihak lain.
Rekaman CCTV juga memperlihatkan penjaga kos mondar-mandir dan terlihat berbicara di telepon di depan kamar korban. Kasus ini masih dalam penyelidikan dan menjadi perhatian publik, terutama karena Arya Daru dikenal sebagai diplomat berdedikasi yang sebelumnya bertugas membantu WNI di luar negeri.
Posting Komentar