ZMedia Purwodadi

Rezeki Nomplok Rayyan: Bocah Penari Pacu Jalur Viral di Seluruh Dunia dengan Program Kerja yang Luar Biasa

Table of Contents
Featured Image

Bocah 11 Tahun yang Viral karena Pacu Jalur Kini Dapat Rezeki Nomplok

Rayyan Arkan Dhika, bocah berusia 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, kini menjadi sorotan setelah aksinya dalam tradisi Pacu Jalur viral di media sosial. Aksi Rayyan sebagai Togak Luan, yang merupakan simbol bahwa jalur timnya sedang memimpin lomba, menarik perhatian banyak orang.

Penampilan yang Spontan dan Menarik Perhatian

Dalam pertunjukan Pacu Jalur, Rayyan mengenakan pakaian tradisional Melayu Riau, yaitu setelan teluk belanga hitam lengkap dengan tanjak dan kacamata hitam. Ia mengaku tidak pernah mengikuti latihan khusus untuk tarian tersebut. “Tidak ada belajar atau latihan,” ujarnya sambil tersenyum. Meski demikian, gerakan tariannya terlihat alami dan sangat menarik.

Aksi Rayyan mendapat respons positif dari warganet. Bahkan, banyak orang luar daerah ikut-ikutan menari setelah melihat videonya. Rayyan mengungkapkan kekagetannya atas popularitas yang ia dapatkan. “Saya tidak menyangka bisa seviral itu,” katanya.

Rezeki Nomplok yang Mengalir

Sejak viral, Rayyan mendapatkan berbagai bentuk apresiasi. Salah satunya adalah beasiswa senilai Rp 20 juta yang diberikan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Beasiswa ini diberikan sebagai tambahan untuk kebutuhan belajar, seperti pembelian buku. Fadli juga memberikan sebuah map karton berwarna merah muda langsung kepada Rayyan. Ia menekankan pentingnya rajin belajar agar Rayyan bisa meraih prestasi lebih besar lagi.

Selain itu, Rayyan diangkat menjadi Duta Pariwisata Riau. Pengangkatan ini dilakukan oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mempromosikan tradisi Pacu Jalur ke dunia internasional. Selain gelar Duta Pariwisata, Rayyan juga mendapatkan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 20 juta.

Program Kerja sebagai Duta Pariwisata

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa Rayyan memiliki program kerja khusus sebagai Duta Pariwisata. Tujuannya adalah membantu Pemerintah Provinsi Riau mempromosikan event dan destinasi pariwisata, khususnya Pacu Jalur. Dalam waktu dekat, Rayyan akan ditampilkan sebagai ikon promosi pariwisata Riau.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan bahwa aura dari Rayyan telah membuat tradisi Pacu Jalur semakin dikenal secara global. Hal ini terlihat dari media sosial, di mana banyak warga di berbagai belahan dunia memparodikan aksi Rayyan.

Bakat yang Diwarisi dari Keluarga

Rayyan bukanlah anak biasa. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan Sungai Kuantan. Ia terbiasa berenang dan menaiki sampan, dua keterampilan penting bagi seorang Togak Luan. Ayah Rayyan adalah mantan peserta dari tim Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, sedangkan kakaknya juga pernah menjadi Togak Luan. Kini, Rayyan mengikuti jejak keluarga dan sudah dua tahun berturut-turut menjadi bagian dari tim yang sama.

Di balik popularitasnya, Rayyan tetap menjalani kehidupan sebagai anak sekolah dasar. Ia duduk di kelas 5 dan bercita-cita menjadi prajurit TNI. Meskipun viral, ia tetap rendah hati dan menjaga kesederhanaan.

Respons dari Orang Tua dan Masyarakat

Ibu Rayyan, Rani, mengungkapkan rasa bangga namun juga khawatir. Ia menerima banyak panggilan dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Inggris dan Dubai. “Ada yang minta live gitu, saya iyakan,” cerita Rani. Namun, ia tetap waspada saat Rayyan naik ke jalur karena posisi Togak Luan sangat berisiko jika tidak menjaga keseimbangan.

Sebagai orang tua, Rani mendukung penuh semangat Rayyan melestarikan tradisi daerah. Ia berharap momen viral ini bisa menjadi pintu gerbang bagi Pacu Jalur Kuansing untuk dikenal lebih luas di kancah internasional. “Bangga sekali. Semoga Pacu Jalur Kuansing semakin dikenal lebih luas,” harapnya.

Posting Komentar