ZMedia Purwodadi

Riset Ipsos 2025: UMKM Bicara tentang E-Commerce

Table of Contents
Featured Image

Pemilihan Platform E-Commerce yang Strategis untuk UMKM dan Brand Lokal

Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam industri e-commerce di Indonesia, pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) serta brand lokal kini lebih cermat dalam memilih platform yang tidak hanya populer, tetapi juga mampu memberikan hasil nyata bagi bisnis mereka. Riset terbaru dari Ipsos Indonesia berjudul “E-Commerce Seller Satisfaction 2025” menunjukkan bagaimana pelaku usaha melihat empat platform e-commerce utama, yaitu Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada, dalam mendukung perkembangan bisnis mereka.

Dari survei terhadap 350 pelaku UMKM dan brand lokal, Shopee disebut oleh 66 persen responden sebagai platform pertama yang terlintas di benak mereka, dan 70 persen menyebut Shopee sebagai platform yang paling sering digunakan dalam menjalankan usaha. Selain itu, Shopee juga mendapat skor tertinggi dalam hal loyalitas, dengan sebanyak 77 persen responden menyatakan bersedia merekomendasikan Shopee kepada pelaku usaha lain. TikTok Shop mengikuti dengan nilai 69 persen, sementara Tokopedia dan Lazada memiliki nilai masing-masing 67 persen.

Faktor Utama dalam Memilih Platform E-Commerce

Bagi para pelaku usaha, memilih platform tidak hanya soal popularitas, tetapi juga kemudahan dan efektivitas. Ada tiga alasan utama yang sering disebutkan responden dalam riset ini:

  1. Kemampuan menjangkau lebih banyak pembeli (71 persen).
  2. Praktis dan fleksibel atau bisa dijalankan dari mana saja (66 persen).
  3. Proses dan akses yang mudah dalam penggunaan platform (59 persen).

Dampak dari penggunaan e-commerce pun terasa langsung. Sebanyak 69 persen pelaku usaha merasakan penjualan jadi lebih luas, 67 persen melihat jumlah pelanggan meningkat, dan 65 persen mengaku keuntungan mereka juga ikut naik.

Secara spesifik, Shopee dinilai unggul dalam beberapa aspek, seperti menyediakan gratis ongkir paling banyak (67 persen), menawarkan kategori produk paling beragam (66 persen), dan memberikan margin keuntungan bersih yang lebih tinggi (63 persen).

Dukungan Nyata untuk Produk Lokal

Riset ini juga menyoroti bagaimana e-commerce memberi ruang khusus untuk produk-produk lokal. Sebanyak 56 persen responden menilai Shopee paling konsisten menyediakan halaman khusus untuk brand lokal, disusul Tokopedia (20 persen), TikTok Shop (15 persen), dan Lazada (7 persen).

Program seperti “Shopee Pilih Lokal” disebut sebagai yang paling dikenal dan berdampak. Meski platform lain juga memiliki program serupa seperti “Beli Lokal” di TikTok Shop atau “Hiperlokal” di Lazada, tetapi pelaku usaha merasa inisiatif Shopee lebih terasa manfaatnya.

Selain ruang promosi, pelatihan juga menjadi perhatian. Shopee kembali dinilai unggul dengan 57 persen responden menyebutnya sebagai platform yang paling aktif memberikan edukasi dan pendampingan usaha. Program seperti Kampus UMKM Shopee dan Bimbel Shopee menjadi contoh komitmen dalam membantu pelaku usaha tumbuh mandiri.

Fitur Interaktif dan Kampanye Berdampak

Tren belanja kini semakin interaktif. Fitur seperti live streaming dan video pendek dinilai sangat membantu menarik pembeli. Sebanyak 54 persen responden menyebut fitur Shopee Live dan Shopee Video paling berdampak terhadap penjualan, lalu disusul oleh TikTok Shop (29 persen), Tokopedia (11 persen), dan Lazada (5 persen).

Tidak hanya itu, 62 persen responden menilai program iklan di Shopee paling efektif dalam menjangkau lebih banyak pembeli dan meningkatkan penjualan saat masa promosi. Momentum besar seperti Ramadan juga menjadi perhatian. Shopee mencatat partisipasi tertinggi dalam kampanye Ramadan (94 persen) dan juga dianggap paling berdampak pada penjualan (93 persen). Disusul TikTok Shop, Tokopedia, dan Lazada.

Membuka Jalan ke Pasar Global

Bagi banyak pelaku UMKM, bisa menjual produk ke luar negeri adalah mimpi besar. Dalam hal ini, 62 persen responden menyebut Shopee sebagai platform yang paling membantu mereka menembus pasar global. Disusul Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (15 persen), dan Lazada (6 persen).

Program ekspor Shopee dinilai memberikan dampak positif yang nyata terhadap perkembangan usaha mereka, terutama bagi pelaku bisnis yang baru mulai memperluas jangkauan ke luar negeri.

Riset Ipsos 2025 menyimpulkan bahwa pelaku UMKM kini tidak hanya mengejar platform yang ramai, tapi yang benar-benar bisa membantu usaha mereka tumbuh. Mulai dari promo dan fitur praktis, hingga edukasi dan ekspor, semua itu menjadi penentu utama. “Pada akhirnya, yang paling dipercaya pelaku usaha adalah platform yang hadir sebagai mitra, bukan sekadar tempat jualan. Platform yang membantu mereka belajar, tumbuh, dan berkembang,” ujar Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia.

Posting Komentar