ZMedia Purwodadi

Ternyata Ini Mobil Andalan Suzuki yang Jadi Sorotan di Sudut Sana

Table of Contents
Siapa Sangka, Pajangan Rangka Mobil di Sudut Itu Adalah Anak Emas Suzuki

Siapa Sangka, Pajangan Rangka Mobil di Sudut Itu Adalah Anak Emas Suzuki

Tak disangka, rangka mobil yang dipajang di sudut booth pameran adalah ternyata adalah anak emas Suzuki

Haluan.xyz/ Opini

Iday June 30th, 8:25 AM June 30th, 8:25 AM

Haluan.xyz - Siapa sangka, sebongkah rangka mobil yang terpajang di gelaran Indonesia International Motor Show Februari 2025 lalu ternyata merupakan awal ‘orkestrasi’ anak emas Suzuki yang jadi andalan mereka di tahun ini.

Rangka mobil ini berada di sudut kanan booth yang melebar dan berisi beragam mobil display.

Nyaris luput dari perhatian publik, karena orang lebih banyak justru mengamati Suzuki APV yang masih eksis, konsep mobil listrik eWX, Jimny dan mobil-mobil lainnya.

Saya sebut orkestrasi daripada dramatisasi karena memang Suzuki tengah memainkan rangkaian pertunjukan laiknya orkestra yang menarik untuk diikuti iramanya.

Sebab setelah kemunculan di IIMS, Suzuki melanjutkan langkah dengan memajang mobil utuh di tiga mal di Jakarta.

Juga membolehkan media merilis gambar dan video profil compact SUV yang sudah diliput dengan skema embargo pada awal Mei.

Harold Donnel, Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bahkan mengawal langsung kemunculan mobil ini di tiga mal sekaligus dalam satu hari.

Tanpa direncanakan, kami pun bertemu di Gandaria City, Mei lalu.

Ia tampak sibuk melayani tim teknisi dari Jepang yang menyoroti kesempurnaan mobil display yang dipajang. Wajah ramahnya tak bisa menyembunyikan keseriusan saat mengawal tim tersebut.

Begitu detailnya mereka menginspeksi langsung mobil yang tengah dipajang di dalam mal. Sore hingga beranjak malam, Harold tetap di tempat.

Waktu pun berjalan.

Puncaknya, ketika Suzuki meluncurkan mobil ini di Raffles Hotel, Jakarta (28/5/2025). Benar-benar istimewa dan Suzuki tampak ingin acara ini sangat spesial bagi bayi mereka yang baru saja lahir.

Besar, megah dan mewah, demikian ambience yang mereka hadirkan.

Ruang luas tamu dengan dress code batik sehingga mereka yang hadir ikut memunculkan nuansa elegan, kursi untuk tamu yang begitu banyak dan dihadiri pejabat Departemen Perindustrian yang kehadirannya ditunggu-tunggu.

Saking banyak yang ingin disampaikan, Suzuki sampai-sampai membuat lima press release sekaligus untuk acara hari itu.

Zulfikar Rafi Al Ghany, Public Relations Suzuki yang turut menggarap press release tersebut tersenyum simpul menandakan tugasnya tidak ringan.

Selain berbeda-beda materi, isi rilis harus presisi dan mendapat persetujuan atasan.

Akhirnya, perhelatan besar itu berjalan mulus. Tak tanggung-tanggung, mereka menggelar dua sesi sekaligus. Sesi sebelum makan siang, dilanjut sesi pemaparan usai jam makan siang. Acara yang panjang dan para jurnalis tetap setia mengikuti jalannya acara.

Menariknya, Dony Ismi Saputra, Deputy 4W Sales & Marketing Managing Director PT SIS mengungkapkan, jika Fronx yang diluncurkan saat itu langsung mendapat cashback Rp 10 juta untuk pemesanan hingga September 2025. Wah, secepat itu…

Waktu berlalu.

Selanjutnya, orkestrasi Suzuki Fronx berlanjut ke media test drive akhir Juni. Bukan Suzuki jika enggak mampu menggamit perhatian media.

Saking banyak media yang diundang, sampai-sampai dibuat dua batch (22-24 dan 24-26 Juni). Saya sendiri mendapat kesempatan pada batch pertama.

Saya tak akan membahas pengalaman mengemudi secara teknis di sini. Tapi mengungkap apa saja yang diungkap Harold dalam sebuah kesempatan berbincang-bincang.

Saya menilai, Suzuki punya banyak penggemar di tanah air dan berpotensi membeli lebih dulu. Tapi Fronx ini adalah mahluk baru yang masih asing.

Berbeda jika saat itu Suzuki merilis All New Ertiga yang secara nama sudah dikenal publik.

Disinggung masalah ini, Harold mengakui jika ini adalah barang yang benar-benar baru dan belum dikenal sebelumnya.

Tak hanya mengakui, ia juga memaparkan langkah-langkas strategi Suzuki ke depan.

“Kita akui brand equity Fronx itu adalah baru. Ini nama yang belum common di keluarga Suzuki. Kecuali nama Baleno Crossover itu mungkin lain cerita,” akunya dalam perbincangan di sela-sela test drive di Bandung (23/6/2025).

Menurutnya, perlu edukasi tentang Suzuki Fronx dan ini jadi yang pertama dari tiga langkah. “Makanya secara strategi pemasaran, kita cukup heavy dan besar-besaran di identitas Suzuki Fronx itu sendiri. Ini first stepnya, kita ingin orang ketahui Suzuki Fronx,” ulasnya.

“Baru tahap keduanya, setelah orang aware ada Fronx, masuk ke segmentasi fitur yang ada. Suzuki Safety Support (SSS), ADAS, fitur audio dengan monitor 9 inci. Lalu 6 dan 4 percepatan untuk tipe GX dan GL,” lanjutnya.

“Baru yang ketiga masuk segmentasi pricing. Makanya kalau rekan-rekan melihat, untuk saat ini kita enggak ada iklan yang ada sales programnya. Semua memperkenalkan Fronx lebih dahulu. Fase sales program itu mungkin beberapa bulan setelahnya,” papar Harold.

“Nanti di GIIAS kita masuk ke fase Suzuki Safety Support. Kita akan lebih mengedukasi lagi, menanamkan ke pemikiran orang. Baru setelah itu masuk ke sales promo,” urai Harold.

Bisa dilihat, dengan mengetahui segmentasinya, Fronx yang dijual Rp 259 juta hingga 321,9 juta sebenarnya bisa menyerang ke mana-mana.

Baik ke segmen SUV maupun hatchback. Pikiran saya menerawang dan membuahkan pernyataan yang enggak satu kali saya utarakan kepada Harold.

Kehadiran Fronx bisa mengambil market dari orang-orang yang sudah mentok dengan hatchback. Taruhlah eks pemakai Honda Jazz dan Yaris hatchback.

Momen menurunnya pasaran hatchback bisa disambut oleh kehadiran Fronx yang bisa jadi alternatif bagi mereka.

Begitu pula momen ketika Rocky dan Raize hadir 2021, rival menyambut dengan Honda WR-V pada 2022 dan Wuling Alvez di 2023. Fronx bisa ikut ambil momentum saat itu.

Namun, soal kemunculan Fronx yang tidak 1-2 tahun lebih awal ini ternyata sudah diantisipasi oleh sang Direktur Marketing.

“Memang di kita prinsip semua indah pada waktunya. Walaupun sebagian orang melihat terlambat, harusnya diluncurin dua tahun lalu atau setahun lalu, cuma di sisi ini kesiapan produk jauh lebih krusial ketimbang kita terlalu dini keluarkan produk,” paparnya.

“Kenapa kita meluncur lebih lambat dibanding teman lain? Salah satu alasannya karena kita siapkan ekosistem Suzuki Support System itu sendiri”

“Karena untuk meluncurkan teknologi itu perlu waktu. Tidak hanya teknologi tersebut bisa dimasukkan ke mobil. Tapi bagaimana ketika dimasukkan ke mobil, teknologi tersebut bisa mengadopsi kontur jalan indonesia”

“Kita kurang lebih satu tahun menguji Suzuki Support System hanya untuk mengetahui fitur itu suitable enggak di jalan Indonesia”

“Akan jadi mubaszir jika dimasukkan tapi enggak bisa mengomodir jalan Indonesia. Jadi uji terus untuk memastikan fitur ini bisa dipakai di Indonesia,” ulas Harold panjang lebar.

Mendengar penjelasan demikian, saya semakin merasa jika Suzuki Fronx memang anak emas Suzuki.

Apalagi mendengar penjelasan investasi Rp 1 triliun yang disebut Harold untuk me-rejuvenate pabrik yang ada di Cikarang, Jabar serta investasi yang sifatnya sales dan marketing.

Makin terasa Fronx memang produk yang diistimewakan.

Bagaimana menurut Anda?

Copyright Haluan.xyz2025

Related Article

Posting Komentar