7 Amalan Sunnah Hari Jumat yang Pahalanya Berlipat

Keutamaan Hari Jumat dan Amalan Sunnah yang Dianjurkan
Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah ï·º menyebutnya sebagai sayyidul ayyam atau pemimpin semua hari. Di hari ini, umat Islam diberi kesempatan untuk mendapatkan berbagai keutamaan, seperti doa yang terkabul, pahala yang dilipatgandakan, serta penghapusan dosa-dosa kecil. Selain menjalankan kewajiban salat Jumat, ada banyak amalan sunnah yang bisa dilakukan untuk memperbanyak pahala dan keberkahan.
Berikut adalah tujuh amalan sunnah yang bisa dilakukan di hari Jumat:
1. Membaca Surat Al-Kahfi
Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan adalah membaca Surat Al-Kahfi. Rasulullah ï·º bersabda, “Barang siapa membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.” Surat ini mengandung kisah-kisah yang penuh hikmah, seperti kisah Ashabul Kahfi, Nabi Musa dan Khidir, serta Dzulqarnain. Membacanya bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya iman, kesabaran, dan tawakal kepada Allah.
Tips: - Bisa dibaca mulai dari malam Jumat (setelah maghrib Kamis) hingga menjelang maghrib Jumat. - Bacalah dengan tartil, pahami maknanya, dan renungkan hikmahnya.
2. Memperbanyak Shalawat Kepada Nabi ï·º
Hari Jumat juga merupakan waktu yang paling utama untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ï·º. Rasulullah ï·º bersabda, “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.”
Manfaat shalawat di hari Jumat: - Mendapat pahala berlipat ganda. - Menghapus dosa. - Mengundang rahmat dan keberkahan hidup.
3. Mandi Sunnah Jumat
Mandi sebelum salat Jumat bukan hanya untuk menjaga kebersihan fisik, tetapi juga sebagai bentuk ibadah. Rasulullah ï·º bersabda, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” Mayoritas ulama memaknai hadits ini sebagai sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
Waktu terbaik mandi Jumat: - Setelah terbit fajar hingga sebelum berangkat ke masjid.
4. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian
Rasulullah ï·º menganjurkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik dan wewangian di hari Jumat. Hal ini menunjukkan adab dalam beribadah dan menghargai hari yang mulia. Dalam hadits disebutkan, barang siapa mandi, memakai pakaian terbaik, dan memakai minyak wangi, lalu berangkat ke masjid dan tidak memisahkan dua orang, lalu salat sesuai yang telah ditentukan dan mendengarkan khutbah, maka diampuni dosanya dari Jumat itu hingga Jumat berikutnya.
5. Datang Lebih Awal ke Masjid
Datang lebih awal di hari Jumat menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan membuka peluang pahala yang lebih besar. Dalam hadits disebutkan, pahala orang yang datang lebih awal diibaratkan seperti berkurban seekor unta, sapi, kambing, hingga ayam, tergantung urutan kedatangannya.
Keuntungan datang awal: - Mendapat saf depan. - Bisa memperbanyak dzikir dan doa sebelum khutbah. - Menyempurnakan persiapan ibadah.
6. Memperbanyak Doa di Waktu Mustajab
Hari Jumat memiliki satu waktu istimewa di mana doa seorang Muslim tidak akan ditolak. Waktu ini dikenal sebagai saatul ijabah. Banyak ulama berpendapat bahwa waktunya adalah saat khatib duduk di mimbar hingga selesai salat Jumat, atau menjelang maghrib di sore hari.
Tips: - Gunakan waktu ini untuk memohon hajat dunia dan akhirat. - Perbanyak istighfar dan doa untuk orang tua, keluarga, serta umat Islam.
7. Bersedekah
Hari Jumat adalah hari terbaik untuk bersedekah. Rasulullah ï·º dikenal sangat dermawan, apalagi di hari-hari mulia. Bersedekah di hari Jumat diyakini memiliki keberkahan lebih, karena pahalanya dilipatgandakan.
Bentuk sedekah: - Uang tunai untuk masjid atau fakir miskin. - Memberi makan orang yang berpuasa. - Membantu biaya pendidikan anak yatim.
Hari Jumat adalah anugerah besar bagi umat Islam. Menghidupkan sunnah-sunnah di hari ini bukan hanya memperbanyak pahala, tapi juga menjaga hati agar selalu dekat dengan Allah. Mulailah dengan amalan yang ringan tapi konsisten. Ingat, pahala yang berlipat ganda tidak hanya untuk yang mengerjakan ibadah wajib, tapi juga untuk setiap sunnah yang dilakukan dengan ikhlas.
Posting Komentar