ZMedia Purwodadi

Memahami 3 Perbedaan Utama Seni Kontemporer dan Seni Modern

Table of Contents
Memahami 3 Perbedaan Utama Seni Kontemporer dan Seni Modern

Anda pasti sudah ribuan kali mendengar istilah seni kontemporer dan seni modern. Tapi, tahukah Anda maksud dari dua istilah seni tersebut? Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa dua istilah seni ini memiliki arti yang sama, padahal sebenarnya seni kontemporer dan seni modern merujuk pada dua periode dan gaya yang berbeda dalam dunia seni.

Jadi, apa perbedaan keduanya? Dalam artikel ini, CASA akan menjelaskan secara mendalam untuk Anda tentang perbedaan seni kontemporer dan seni modern.

Perbedaan Seni Kontemporer dan Seni Modern

Seni kontemporer dan seni modern adalah dua aliran seni yang cukup populer. Meski sering dianggap serupa karena sama-sama tampil “tidak biasa” atau berbeda dari seni klasik, tetapi keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Yuk, ketahui lebih lanjut tentang perbedaan seni kontemporer dan seni modern berikut ini:

1. Periode Tahun yang Berbeda

Starry Night oleh Vincent van Gogh / Wikimedia Commons

Seni kontemporer maupun seni modern itu merujuk pada dua periode dan gaya yang berbeda dalam dunia seni. Seni modern adalah aliran seni yang berkembang antara akhir abad ke-19 hingga 1970-an, dengan ciri khas eksplorasi teknik, bentuk, dan warna yang menentang gaya seni klasik.

Balloon Dog oleh Jeff Koons / jeffkoons.com

Sementara itu, seni kontemporer adalah aliran seni yang berkembang pada akhir abad ke-20 (sekitar tahun 1970-an) hingga saat ini. Seni kontemporer lebih fleksibel tanpa terikat oleh aturan atau gaya tertentu, yang sering dianggap abstrak, rebellious, dan kerap menampilkan karya-karya seni inovatif yang berkaitan dengan isu-isu sosial, politik, budaya, atau lingkungan secara kritis.

2. Tujuan Berbeda, Pesan Berbeda

Seni modern adalah tentang inovasi dan melepaskan diri dari gaya seni klasik. Era ini dimulai ketika para seniman berusaha melawan tradisi seni klasik yang mendominasi seni Eropa saat itu, sekitar akhir abad ke-19. Pengaruh seperti Revolusi Industri dan munculnya fotografi juga mendorong para seniman untuk bereksperimen dengan perspektif, material, dan teknik baru.

Seniman-seniman modern lebih sering menekankan pada visi pribadi dan orisinalitas daripada mengikuti aturan-aturan seni yang kaku dan mengikat. Para seniman modern seperti Picasso dan Monet tidak hanya sekadar membuat karya untuk estetika saja, tetapi juga ingin menyampaikan gagasan, perasaan, atau pandangan dunia secara unik.

Seni modern mencakup banyak gerakan seni terkenal, termasuk Impresionisme, Kubisme, Surealisme, Fauvisme, dan Ekspresionisme Abstrak.

Les Demoiselles d'Avignon oleh Pablo Picasso / artchive.com

Contoh karya seni modern yang paling terkenal, yaitu Les Demoiselles d'Avignon oleh Pablo Picasso yang menampilkan lima figur perempuan telanjang dengan gambar wajah yang terinspirasi dari topeng Afrika. Lukisan Picasso ini mendobrak perspektif tradisional tentang kecantikan perempuan dalam seni.

Sementara itu, seni kontemporer seringkali mengangkat isu-isu terkini seputar kondisi sosial, politik, budaya, dan lingkungan, yang tidak terikat dengan aturan, gaya, atau medium tertentu. Salah satu ciri-ciri seni rupa kontemporer, yaitu mencerminkan keberagaman dan kebebasan berekspresi yang memungkinkan seniman mengekspresikan ide atau memberikan kritik sosial dan isu-isu lainnya secara bebas. Karena itu, seni kontemporer sering dianggap abstrak, rebellious, dan bahkan membingungkan bagi sebagian orang, karena kerap menunjukkan karya seni inovatif.

Seniman seperti Ai Weiwei, Yayoi Kusama, atau Banksy menggunakan seni sebagai media untuk berkomentar, berdialog, atau beraksi terhadap isu-isu penting dalam masyarakat. Para seniman kontemporer ini tidak hanya membuat karya seni yang indah dipandang, tetapi juga untuk menyampaikan pesan, mengajak berpikir, menggugah emosi, mengubah pandangan di masyarakat, dan bahkan memicu aksi perubahan.

Selain itu, karya seni kontemporer juga seringkali melibatkan interaksi dan partisipasi dari penonton atau penikmat seni sebagai bagian dari pertunjukkan artistik. Itu artinya, penonton lebih dari sekedar penikmat seni yang pasif, tetapi juga menjadi elemen penting untuk membentuk makna dari karya seni tersebut.

Girl with Balloon oleh Banksy / banksyexplained.com

Contoh karya seni kontemporer yang terkenal, yaitu Girl with Balloon oleh Banksy. Karya seni ini menampilkan seorang anak kecil dan balon merah berbentuk hati. Tidak jelas apakah anak kecil itu sedang mencoba meraih balon atau justru melepaskan balon tersebut.

Balon merah, sebagai satu-satunya warna dalam gambar ini, merupakan simbol harapan, cinta, dan mimpi. Sementara itu, posisi tangan anak kecil yang terulur bisa memiliki dua makna; Hilangnya harapan, cinta, dan mimpi atau keinginan untuk meraih harapan, cinta, dan mimpi yang hampir hilang. Secara umum, Girl with Balloon karya Banksy ini telah menjadi simbol optimisme yang sangat populer.

3. Berbeda dari Gaya dan Mediumnya

Impression Sunrise oleh Claude Monet / claude-monet.com

Perbedaan seni kontemporer dan seni modern berikutnya, yaitu dapat dilihat dari gaya dan medium yang digunakan. Meskipun sudah melepaskan diri dari seni klasik, tetapi sebagian besar karya seni modern masih menggunakan medium konvensional, seperti lukisan di kanvas atau patung tiga dimensi, hanya saja dengan bentuk, warna, dan teknik baru yang lebih eksperimental.

Obliteration Room oleh Yayoi Kusama / @yayoikusama_

Sementara itu, seni kontemporer tidak terikat dengan medium tertentu. Itu artinya, karya seni kontemporer jauh lebih bebas dalam pemilihan medium yang digunakan. Karya-karya seni kontemporer bisa berupa seni digital, performance art, penggunaan realitas virtual, video art, kecerdasan buatan, hingga instalasi interaktif yang menggabungkan benda-benda atau bahan-bahan yang tidak biasa untuk menghasilkan sebuah karya seni kontemporer yang artistik, unik, dan penuh makna.

Dengan kata lain, seni modern masih mengakar pada medium seni tradisional, sedangkan seni kontemporer sudah lebih jauh berinovasi dan bebas berekspresi menggunakan medium apapun, tanpa batas.

Itulah tiga perbedaan seni kontemporer dan seni modern yang paling mencolok. Meski sekilas keduanya mungkin sama-sama tampak “tidak biasa”, tetapi dalam dunia seni, keduanya didefinisikan dengan jelas dan sangat berbeda. Bagaimanapun, kedua aliran seni ini merupakan cerminan kreativitas, pemikiran kritis, dan kebebasan berekspresi para seniman, yang menunjukkan keindahan artistik dan gagasan atau pesan yang bermakna.

Jadi, sekarang Anda sudah paham tentang perbedaan seni kontemporer dan seni modern?

Posting Komentar