ZMedia Purwodadi

Perbedaan Bintik Merah DBD dan Biang Keringat, Jangan Salah!

Table of Contents
Featured Image

Perbedaan Bintik Merah Akibat Demam Berdarah dan Biang Keringat

Bintik merah pada kulit bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan. Dua kondisi yang sering disalahpahami adalah demam berdarah (DBD) dan biang keringat. Meskipun keduanya memiliki gejala serupa, yaitu munculnya ruam merah, namun ada perbedaan penting yang dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya.

Ciri-ciri Bintik Merah Akibat Demam Berdarah

Ruam demam berdarah biasanya muncul pada hari ke-3 atau ke-4 setelah demam. Bintik merah ini akan terus muncul dan semakin pekat dalam beberapa hari berikutnya. Ruam ini sering kali tidak dapat diraba dan menyerupai bintik-bintik seperti jarum pentul yang tertanam di dalam kulit. Bintik-bintik ini umumnya muncul di bagian bawah lengan, tungkai, dan wajah. Terkadang, ruam ini juga terasa gatal, terutama saat suhu tubuh mulai menurun.

Penting untuk diketahui bahwa ruam demam berdarah bisa menghilang seiring dengan penurunan demam dan pemulihan tubuh. Namun, jika ruam bertambah, hal ini bisa menjadi indikasi penurunan jumlah trombosit, yang memerlukan pengawasan medis yang ketat. Oleh karena itu, pemeriksaan dan pengobatan dini sangat penting dalam kasus DBD.

Ciri-ciri Bintik Merah Akibat Biang Keringat

Biang keringat, atau miliaria, adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh penyumbatan saluran keringat. Kondisi ini sering terjadi di daerah beriklim panas dan lembap. Ruam ini ditandai dengan bintik-bintik kecil yang menonjol, terasa gatal dan menusuk, serta sedikit pembengkakan. Pada kulit putih, ruam ini tampak merah, sementara pada kulit cokelat atau hitam, ruam mungkin lebih sulit terlihat atau tampak abu-abu atau putih.

Biang keringat bisa muncul di mana saja di tubuh, termasuk di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan selangkangan. Ruam ini tidak menular dan biasanya hilang sendiri dengan menjaga kulit tetap dingin dan kering.

Cara Mengatasi Ruam Akibat Demam Berdarah

Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan ruam demam berdarah sangat bergantung pada diagnosis awal dan pengobatan yang dilakukan. Selama tiga hari pertama setelah demam, pasien harus beristirahat dan melakukan pemeriksaan. Pada hari ke-4, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lanjutan.

Perawatan pasien demam berdarah meliputi istirahat yang cukup, minum air putih yang cukup, mengonsumsi elektrolit, dan nutrisi yang seimbang. Jangan mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan karena dapat memperburuk kondisi. Mandi dengan air hangat juga bisa membantu menjaga kebersihan dan menurunkan demam.

Setelah masa kritis berlalu, gejala akan mulai mereda dan ruam akan menghilang. Tes hemodinamik juga akan kembali normal seiring dengan pemulihan tubuh.

Cara Mengatasi Biang Keringat

Untuk mengatasi biang keringat, fokus utamanya adalah menjaga kulit tetap dingin dan kering. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengenakan pakaian katun yang longgar.
  • Menggunakan alas tidur yang lembut.
  • Mandi atau berendam dengan air dingin.
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.

Untuk mengurangi rasa gatal, gunakan kompres dingin atau kain lembap selama 20 menit. Hindari menggaruk ruam dan gunakan sabun mandi atau krim yang bebas parfum. Dokter mungkin merekomendasikan losion kalamin, antihistamin, atau krim hidrokortison.

Kesimpulan

Meskipun bintik merah akibat demam berdarah dan biang keringat tampak mirip, perbedaan gejala pendampingnya bisa menjadi petunjuk penting. Ruam demam berdarah biasanya disertai demam tinggi mendadak dan nyeri otot, yang memerlukan penanganan medis segera. Sementara itu, biang keringat biasanya disebabkan oleh panas dan kelembapan, tanpa gejala berat, dan bisa sembuh dengan menjaga kulit tetap sejuk dan kering.

Posting Komentar