Waktu Tidur Terbaik untuk Pertumbuhan Tinggi Anak: Fakta yang Harus Diketahui

Pentingnya Tidur Malam untuk Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
Pertumbuhan tinggi badan anak sering kali menjadi perhatian utama bagi para orang tua, terutama saat anak memasuki masa pertumbuhan yang pesat. Banyak orang tua bertanya-tanya apakah ada cara alami agar anak bisa tumbuh lebih tinggi. Salah satu hal yang sering disebut-sebut adalah tidur yang cukup dan berkualitas.
Faktanya, tidak hanya jumlah jam tidur yang penting, tetapi juga waktu tidur malam hari bisa memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Beberapa penelitian menyebutkan adanya hubungan antara durasi tidur malam dan kemungkinan anak memiliki postur tubuh lebih tinggi di usia tertentu. Berikut penjelasan lengkapnya.
Apakah Jam Tidur Anak Memengaruhi Tinggi Badan?
Tidur memainkan peran penting dalam pertumbuhan anak. Saat anak tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan manusia atau human Growth Hormone (hGH) yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari di otak. Pelepasan hGH paling banyak terjadi saat anak berada dalam tidur nyenyak di malam hari.
Meski faktor utama tinggi badan dipengaruhi oleh genetik, pola makan, dan kondisi lingkungan, kurang tidur pada anak bisa berdampak pada rendahnya produksi hormon pertumbuhan. Meski tidak secara langsung menyebabkan anak bertubuh pendek, kebiasaan tidur yang buruk dapat menghambat potensi pertumbuhannya secara maksimal.
Menurut sebuah studi dari Japan Environment and Children’s Study (JECS), durasi tidur malam berpengaruh terhadap tinggi badan anak di usia dini. Penelitian ini melibatkan lebih dari 52.000 anak dan menemukan bahwa anak-anak yang tidur malam lebih lama (minimal 11,5 jam) memiliki kemungkinan 28 persen lebih tinggi untuk memiliki postur tubuh tinggi pada usia tiga tahun dibandingkan anak yang hanya tidur malam maksimal 9 jam.
Benarkah Anak Harus Tidur Sebelum Pukul 11 Malam?
Hormon pertumbuhan (human growth hormone/hGH) diproduksi sepanjang hari, namun pada anak-anak, pelepasannya paling aktif terjadi saat mereka tertidur lelap, terutama antara pukul 23.00 hingga 02.00 dini hari. Artinya, jika anak belum tidur pada waktu tersebut, tubuh bisa kehilangan momen optimal untuk mendukung pertumbuhan tulangnya.
Konsultan Nutrisi dan Metabolik dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), menekankan pentingnya tidur cukup dan teratur bagi pertumbuhan anak. Dengan deep sleep dari jam 23-02, anak bisa terhindar dari stunting. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan anak tidur lebih awal.
Durasi Jam Tidur Anak Sesuai Usianya
Setiap tahap usia anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Tidur bukan hanya soal istirahat, tetapi juga penting untuk menunjang tumbuh kembang anak termasuk kesehatan otak, sistem imun, dan tentu saja tinggi badan. Berikut panduan durasi tidur yang direkomendasikan oleh para ahli:
- Bayi (4–12 bulan): 12–16 jam per hari
- Balita (1–2 tahun): 11–14 jam per hari
- Anak-anak (3–5 tahun): 10–13 jam per hari
- Anak sekolah (6–12 tahun): 9–12 jam per hari
- Remaja (13–18 tahun): 8–10 jam per hari
Untuk bayi yang usianya di bawah empat bulan, belum ada acuan pasti terkait kebutuhan tidurnya karena pola tidurnya masih sangat bervariasi. Namun secara umum, bayi baru lahir bisa tidur antara 14 hingga 17 jam dalam sehari, termasuk saat menyusu.
10 Cara Menidurkan Anak yang Mudah dan Perlu Dicoba
Membiasakan anak tidur tepat waktu memang bukan perkara mudah, tapi dengan strategi yang tepat, waktu tidur bisa jadi lebih lancar. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
-
Buat rutinitas tidur yang konsisten
Anak-anak akan lebih mudah merasa ngantuk jika tubuhnya terbiasa tidur di jam yang sama setiap malam. Rutinitas seperti mandi air hangat, membaca buku cerita, atau mendengarkan musik bisa membantu anak merasa lebih rileks sebelum tidur. -
Tenangkan anak sebelum waktu tidur
Hindari aktivitas yang terlalu ramai atau merangsang seperti main gadget atau nonton TV menjelang tidur. Gantikan dengan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan lagu yang tenang, membaca, atau latihan pernapasan sederhana. -
Tetapkan jam tidur dan bangun yang teratur
Usahakan waktu tidur dan bangun anak tidak terlalu jauh berbeda, bahkan saat akhir pekan. Ini penting untuk menjaga ritme sirkadian (jam biologis tubuh) tetap stabil. -
Batasi tidur siang
Jika anak masih butuh tidur siang, pastikan waktunya tidak terlalu lama dan tidak terlalu sore. Tidur siang terlalu dekat dengan waktu malam bisa membuat anak susah tidur. -
Ciptakan rasa aman sebelum tidur
Beberapa anak takut gelap atau sendirian saat malam. Gunakan lampu tidur redup berwarna hangat dan hindari tontonan seram. Bunda juga bisa memberi pujian saat anak berani tidur sendiri. -
Atur cahaya dan suasana kamar tidur
Pastikan kamar anak cukup gelap dan tenang. Jauhkan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar bisa menghambat produksi hormon melatonin yang membantu tidur. -
Perhatikan waktu makan malam
Jangan biarkan anak tidur dalam kondisi terlalu kenyang atau lapar. Usahakan makan malam diberikan beberapa jam sebelum tidur, agar tubuh punya waktu untuk mencerna dengan baik. -
Berikan paparan cahaya alami di pagi hari
Mengajak anak beraktivitas di luar rumah saat pagi hari membantu menghentikan produksi melatonin dan membuat anak lebih segar serta siap untuk tidur di malam hari. -
Hindari kafein
Minuman atau makanan seperti teh, kopi, cokelat, atau minuman energi sebaiknya tidak dikonsumsi anak di sore atau malam hari karena bisa membuatnya tetap terjaga. -
Ajak anak beraktivitas fisik di siang hari
Anak yang aktif secara fisik cenderung tidur lebih nyenyak di malam hari. Pastikan aktivitas fisik dilakukan di siang atau sore hari, bukan menjelang waktu tidur.
Dengan memastikan anak tidur cukup setiap malam, paling tidak 10–11 jam tergantung usia, Bunda bisa membantu Si Kecil tumbuh optimal sesuai potensinya. Jangan ragu untuk mengatur rutinitas tidur dan menciptakan suasana kamar yang nyaman agar tidur anak lebih nyenyak.
Posting Komentar